Tawazun secara bahasa dapat didefinisikan sebagai kondisi yang seimbang. Tawazun juga merupakan sifat dan ketentuan Allah SWT. Artinya Allah SWT menciptakan langit dan bumi dan segala sesuatu yang ada di dalamnya dalam keadaan seimbang. Ada siang dan malam, ada ikhwan dan akhwat, ada baik dan buruk, ada titam dan putih, ada benar dan salah. Maka sudah menjadi suatu keharusan manusia menjalani kehidupan harus dengan seimbang.
*3 Potensi yang dimiliki oleh Manusia yang harus diseimbangkan
1. Potensi Jasad
Penting bagi manusia secara umum dan kader dakwah secara khusus untuk memperhatikan potensi jasad dan senantiasa menjaga keseimbangannya. Sesungguhnya sangat penting bagi kader dakwah untuk senantiasa menjaga kesehatan fisiknya, karena hal tersebut sangat erat kaitannya dengan amanah-amanah yang diletakkan di pundaknya. Dan juga Allah SWT menncintai mukmin yang kuat.
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah, dalam semuanya ada kebaikan. Bersemangatlah untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah dan jangan merasa lemah. Jika sesuatu menimpamu, jangan engkau katakan, ‘Andai saya melakukan anu dan anu’. Akan tetapi katakanlah, ‘Takdir Allah, apa yang Ia kehendaki, Ia lakukan’. Karena kalau-kalau itu membuka perbuatan setan”. (H.R Muslim)
Kesehatan fisik erat kaitannya dengan makanan yang dikonsumsi dalam kesehariannya. Maka menjadi suatu hal yang sangat penting untuk senantiasa menjaga makanan. Sudah menjadi hal yang wajib memakan makanan yang halal lagi toyyib.
QS ‘ABASA (80) ayat 24 (Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya).
QS AL-BAQARAH (2) ayat 168 (Wahai Manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh setan itu musuh yang nyata bagimu)
2. Potensi Akal
Akan dapat menjadikan manusia menjadi makhluk yang paling mulia dibandingkan dengan makhluk Allah SWT lainnya. Dengan nikmat akal yang dianugerahkan oleh Allah SWT maka manusia mampu membedakan antara yang benar dan salah. Sehingga dengan akal manusia mampu menghindari diri dari hal-hal yang jelek lagi buruk. Manusia sebagai khalifah di muka bumi ini sudah menajdi suatu keharusan mampu mengoptimalkan potensi akal. Yaitu dengan cara senantiasa menuntut ilmu. Banyak cara untuk memperoleh ilmu yaitu dnegan membaca buku, bersekolah (kuliah), interaksi sosial, dan banyak lagi.
3. Potensi Hati
Satu hal penting yang harus kita lakukan dalam memperoleh keseimbangan hati yaitu dengan senantiasa menunaikan kebutuhan akan dzikrullah. Senantiasa berdzikir pada Allah SWT dan bersenandung tilawah Qur’an hal yang perlu dilakukan dalam memenuhi keseimbangan potensi hati.
Ketiga potensi manusia tersebut merupakan “Tawazun Internal”. Sebagai kader dakwah, maka kita dapat bertolak dari hal tersebut. Selanjutnya beranjak menuju Tawazun Eksternal. Pemahaman mengenai Tawazun Eksternal dapat menjadikan QS AL- ‘ASR sebagai pondasinya.
3 poin penting dalam tawazun eksternal yaitu
1. Beriman
2. Beramal Sholeh
3. Dakwah
Penting untuk kita pahami sebenarnya, Tawazun (keseimbangan) yang kita lakukan adalah keseimbangan yang dikehendaki oleh ALLAH SWT bukan keseimbangan yang diinginkan oleh manusia.
NB : Materi ini saya dapatkan saat MK II KAMMI pada hari Kamis / 21 Februari 2012 oleh ustadz yang saya lupa namanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar