Laman

jumlah Pengunjung

Sabtu, 18 Mei 2013

Tangis, Harap dan Cinta


Melepaskan sesuatu ataupun seseorang yang pernah kau miliki..
Mungkin itu mudah bagimu..
Namun itu sulit, dan teramat sangat sulit bagiku…
Entah karena rasa yang begitu dalam atau luka yang teramat pedih
Tapi percayalah.. Iman dapat menyelamatkanku..


Aku punya ALLAH yang senantiasa melihat isi hatiku..
Aku punya ALLAH yang senantiasa mengusap air mataku..
Aku punya ALLAH yang selalu mendengar rintihan perih ini
Aku punya ALLAH yang dapat mengobati luka ini
Aku punya ALLAH yang selalu mendekapku dengan penuh CINTA

Jika aku menangis,
Itu bukan karena aku tidak kuat..
Namun itu karena aku bertekad.
Jika aku tertatih,
Itu bukan karena aku letih
Namun itu karena aku masih berharap..

Datanglah pada waktu yang tepat..
Karena bagiku setiap kata CINTA yang kuterima itu membekas
Karena bagiku setiap lafaz SAYANG yang kuberi itu berarti..
Dan berharap hanya sekali terlontar pada insan yang SATU..
Namun sebesar apapun keinginan kita,
Tetap rencana ALLAH jauh lebih baik..
Jika suatu hari kau datang dan kembali bertanya,
Masihkah rasa dan setia itu seperti sedia kala?
Akan aku serahkan jawaban pada kehendak-Nya
Karena kini hanya namamu yang mengisi bait doaku

Seperti yang pernah kau katakan padaku kala hujan
“Ketika Gerimis membasuh bumi pias wajahmu penuhi dinding sanubari. Ku hadirkan sebuah tanya untukmu masihkah rasa itu seperti sedia kala? Kutautkan tangan dalam do’a. Tuhanku.. semoga rasa dan setia yang ada. Tak sia-sia dalam penantian panjang ini.”

Semoga kita tak lelah meminta pada-Nya
Untuk aku..
Untuk kamu..
Untuk kita..
Untuk rangkaian mimpimu yang ingin membuatku berarti

Jikalau kau memilih untuk menghapus bintang
Dan dengan itu pelangi bersinar
Kau bahagia
Sekalipun bintang terluka
Dan aku menangis
Namun dengan cinta yang membekas di hati ini
Aku tetap akan lebih bahagia..
Karena bagiku bahagiamu itulah arti kebahagiaanku seutuhnya

Satu bait yang kuingat..
“kamu itu ada, pernah ada dan selalu ada”
Semoga itu merupakan janji kesetianmu..

Entah kapan hujan ini berhenti
Dari sela mataku..
Hadirlah dalam kondisi yang ALLAH Ridhoi
Dan hapuslah air mata ini..

Aku mencintaimu hanya karena ALLAH…
Maafkan aku..
Namun aku akan tetap belajar menjadi ibu baik
Seperti yang kau pesankan
Menjadi guru
Dan bertahan di kotaku..

*dalam tangis aku melukis kata..
akulah wanita yang selalu kau anggap SAHABAT HATI…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar