Laman

jumlah Pengunjung

Tampilkan postingan dengan label goresan kecil :). Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label goresan kecil :). Tampilkan semua postingan

Rabu, 30 April 2014

Sahabat Hati Selamanya


**** Bismillah ***
Pagi langit, pagi bintang yang tengah sembunyi.
Pagi mentari yang menghangatkan.
Pagi ini aku ingin menyapa dunia..
Sekedar menitipkan semangat pada Sahabat Hati yang tengah mengemban amanah
Semoga selalu ada kekuatan untukmu menginspirasi dunia
Selalu ada senyum tiap ketulusan yang kamu berikan pada tugasmu
Sekalipun kamu lelah namun yang kutahu kamu tetap Lillah
Semoga selalu Allah jaga raga dan hatimu untukku saat dekat dan jauh

Selasa, 08 Oktober 2013

Harapan dalam Rintik Hujan





Jatuh cinta kepadamu begitu menyenangkan
Seperti meringkuk dalam selimut hangat pada malam yang hujan
Seperti menemukan keeping terakhir puzzle yang sedang kau susun
Seperti meneguk segelas air sejuk kala dahaga

Rabu, 26 Juni 2013

Menantimu




Aku menantimu..
Seperti camar merindukan sarang
Namun tiada lelah
Terus terbang menemukannya

Senin, 24 Juni 2013

Aku Pergi



Aku tahu kau terlalu lelah
Merangkai mimpi dan cita-cita
Aku tahu bayangku mengusik mimpi
Karena bayangku menutupi cahaya indahmu
Hanya menambah kegelisahan

Selasa, 21 Mei 2013

Di Tepi Pulau Rindu


Muara Uwai, 19 Mei 2013

Kala Senja...
Aku melihat senyummu pergi bersama aliran laut..
Tak pedulikan aku yang menangisi kepergianmu..
Yang tersisa hanya ombak..
Bertemankan riak namun sepi..

Sabtu, 18 Mei 2013

Tangis, Harap dan Cinta


Melepaskan sesuatu ataupun seseorang yang pernah kau miliki..
Mungkin itu mudah bagimu..
Namun itu sulit, dan teramat sangat sulit bagiku…
Entah karena rasa yang begitu dalam atau luka yang teramat pedih
Tapi percayalah.. Iman dapat menyelamatkanku..

Minggu, 28 April 2013

Menatap Langit yang Sama



Kini..
Jalan kita berbeda
Terbentang jarak
Namun kita menatap langit yang sama
Rindu yang serupa
Entahlah…

Selasa, 05 Maret 2013

KITA



Begitu indahnya skenario yang Allah tuliskan untuk kita,
Kita bertemu atas izin Rabb yang telah menciptakan manusia
Allah hiasi pertemuan itu dengan harapan, canda, kesal dan Cinta..
Allah satukan hati kita yang haus rindu dan belaian syahdu
Allah tambahkan benih rindu kala jarak menerpa jalan

Jumat, 01 Maret 2013

Kamis, 28 Februari 2013

Sesal Luka



Tentang cinta yang buta
Tentang rindu yang keliru
Hingga radar yang menjelma menjadi puisi
Sayap-sayap palsu mampu menerbangkan
Jauh dari sabda si Gagah

Minggu, 24 Februari 2013

Pesona Bulan yang Menggoda


Sayup sepi kecamuk malam
Bersimpuh dalam sujud Ilahi
Menyatu dalam kerinduan
Rindu saat ia menyapa hariku
Hari-hari penuh senyum Tuhan

Sabtu, 23 Februari 2013

Pelangi



Pelangi engkau lukisan Illahi
Memberi warna pada langit
Mempesona dan mengobati
Merekah indah dalam pandangan mata
Hadir setelah rinai badai dan petir

Sabtu, 25 Februari 2012

“Relung Kecil dalam Penantian”


Mentari terik pagi
Wajahku panas dan memerah
Melirik jam dinding tak berkesudahan
Namun penantian panjang
Jatuh dan berderai mimpi dalam asa
Merangkul kecewa dan lara

Adakah langkahmu melaju?
Begitu hampa aku hidup dengan setengah hati
Belahan jiwa tak tau siapa yang merampas

Ku ingin Agamaku tak lagi ganjil
Aku kini enggan menjadi imam
Ingin bershaff di belakangmu,
Mengayuh kapal persiar mahligai kita
Menjadi kenek angkutan cinta kita
Bersupirkan insane insan mentauladani sang Baginda
Berlabuh pada jalan cintaNya

Senin, 13 Februari 2012

Aku kuat buat Mama!!!


Senyum itu pudar sudah
Hampir terlupa nyanyian kucing kecil
Celoteh sang beo pun lenyap tak bertepi
Dan hilang semua tawa manis makhluk mungil itu dari benakku
Padahal itu tepat sebelum momentum terjadi


Masa yang berlalu cepat pun tiba
Bak halilintar menyambar
Membuatku tak sempat menyimpannya utuh di memoriku
Aku terlupa, aku tak tahu
Menghujam, menghantam, lunglai
Jam tangan putus itu tepat di aspal tempatku tergeletak

Malaikatku berbisik menuntunku berucap asmaNya
“Astaghfirullahal ‘adzim…, “Astaghfirullahal ‘adzim…”
Berulang kali lafaz itu ia bisikkan dalam lunglaiku
Malaikatku tak peduli dengan sakit yg ia rasa
Hanya aku yang menguasai holistik jiwanya

Dan saat itulah rohku terbang melayang dari jasadku
Malaikatku kembali berbisik
kuatlah untuk Mama, Nak. Kuatlah sayang”
Sementara aku tak tahu kemana rohku pergi
Terlalu lama rasanya rohku melayang

Bahkan saat rohku kembali menyapa jasadku
Aku kehilangan masa yang takkan kembali
Aku bertanya “Kemana malaikatku?”
Atas izin Ya Rahman rohku pulang, ragaku telah bangkit.
“Kemana Mama?”

Aku merintih tanpamu malaikatku..
Kenapa kau meninggalkanku,
sementara aku kuat untukmu Mama.
Aku hilang, aku pasrah dalam diam.

Sudut mataku memandang wanita paruh baya itu tergopoh-gopoh
Menyandang dua tas sekaligus di bahunya
Ia adalah malakaitku, jangan pergi lagi.
Aku kuat buat Mama”. J

Rabu, 30 November 2011

happy birthday 50th mom :)





Hi Mother, Dear Mother, how are you doing?
Sorry I haven’t called recently, I’m getting by okay…
*Your body is small and so are your hands
White hairs are mixed in and you’ve grown more genial
But to me you’re still bigger than anything, stronger than anyone
I want to tell my kids about this love that supported me


Even though I grow impatient when I’m near you
When you’re far away from me I grow lonely
That’s who you are to me, you can cut through any problem and solve it
And you have the most patience and toughness of anyone I know
You would always be concerned over my well-being before your own

Cooking, doing the laundry, cleaning, raising a child
You even worked during your free time
You would only require things from the lowest places
I didn’t understand even though it was so obvious
It wasn’t until I started living by myself that I understood
Whenever I think of how much you’ve accomplished
And how hard it must have been, I feel like I can try my best today


I’d say, “Wake me up at seven a.m.”
And you would wake me up right on time
But I would be unfair to you
And say the words “shut up” while I was still half-asleep
This was the daily routine
You never made one tired face
And woke me up every day
Warmer and more accurately than any alarm clock

But then one day I skipped school and said, “I don’t wanna go”
I wouldn’t leave my futon and you stood in front of me
Hid your face with both hands and cried loudly
I also felt sad and cried
At that time I blamed myself wondering, “How could I be so stupid?”

Your body is small and so are your hands
White hairs are mixed in and you’ve grown more genial
But to me you’re still bigger than anything, stronger than anyone
I give you thanks for this love that supported me, my mother

I know there’s nothing more painful in the world
Than a parent burying their child
So I’ll make sure it never happens
Even if I only live one second longer than you
I’ll make sure of it…

I’m glad I’m your child
I’m glad you’re my mother
And that won’t ever change
It won’t ever change for all time
Because I am the very image of you…


Be my mother forever
Be well forever
You still have one more job left to do
And that’s to accept your son’s love and respect for you… 


** special buat wanita special di hari yang special **
happy birthday mama :*cil persembahkan cinta, sayang, rindu, kagum buat mama :)
peluk dan cium buat mama..
I Love you so much.. :D 

Minggu, 27 November 2011

"Belenggu Kemerdekaan"

Bismillahirrohmaanirrohiim J

Saat mentari gagah tersenyum pada dunia
Diiringi alunan syahdu karya H.Mutahar
Ku ajak kalian buka selimut hitam yang menyelubungi hatimu
Adakah gemuruh kecemasan saat bangsamu banjir karena hujan kenistaan??


Adakah hatimu merasa terik saat negerimu kering dari nilai-nilai kemanusiaan??
Bukalah selimut hitam di hatimu itu!!
Berhenti katakan “Ini bukan urusanku!!!”
Ini tanahmu, ini negerimu, ini bangsamu.
Tak kah kau ingin memandang langit biru tanpa curang?
Ataukah hatimu tlah tertaut pada nista dunia?
Ini bukan sekedar asa, ini nilai hakiki.
Ini bukan mimpi, ini real.
Kenapa kau bungkam saat telingamu diterikan kebohongan?
Kenapa kau tuli saat kebenaran tidak lagi diperdengarkan?
Atau kau bercita-cita ingin seperti mereka, kaya dalam nista.
Berlimpahan materi dengan merampas hak-hak Rakyatnya.
Dengar nasehat Tuhanmu, Nasib negerimu takkan berubah saat kau acuh!
Jangan teriakkan MERDEKA, saat PENJAJAH duduk di kursi NEGERI mu!!
Jangan merasa BEBAS saat BANGSA mu TERBELENGGU nafsu nista PENGUASA!!


Ingatlah mereka yang berjasa pada Bangsamu
Enam puluh enam tahun sudah Negerimu MERDEKA.
Pejuang telah menggapainya, kenapa kini kau biarkan darah tertumpah di tanahmu?
Para pejuang menangis dalam dekapan Tuhan.
Mereka merintih menyaksikan kehancuran di bumi Pertiwi ini.
Mereka kecewa denganmu, ini tak lebih baik dari sebelum Proklamasi Kemerdekaan itu dikumandangkan
Akankah ada tangan-tangan mulia yang ingin mencabut duri-duri nista dari tanahku?
Akankah ada titisan berhati embun yang dengan semilir sejuk menata berantaknya Bangsaku.
Katakanlah “AKU YAKIN!!!”
Yakin itulah yang akan membuat negerimu menggapai KEMERDEKAAN hakiki.
Terbebas dari nafsu nista PENGUASA, terbebas dari PENJAJAHAN hak. Menegakkan KEWAJIBAN dengan KEBENARAN. Berhenti tawar-menawar HUKUM. Ini bukan sekedar MIMPI, kepakkanlah SAYAPmu untuk menggapai semuanya. Berangkulanlah menuju kemerdekaan yang sebenarnya. Bebaskan Bangsamu dari belenggu nista. Bangkitlah!!! Bangkitlah!!! Lalu berteriaklah MERDEKAAA!!!

Senin, 21 November 2011

Embunku :(

Pelupuk mataku berembun …
Menitik hingga membasahi pipiku yang kering
Rintihan pilu karena gores perih mu
Hati yang terluka melesat sakitnya ke ujung asa
Menhghujam jantungku yang mencintamu


Periiih L
sakiiit L
Kau hanya katakana bingung..
Padahal seribu tanyaku belum menjawab
Kau kokoh dalam egomu
Berdiri atas sikap yang menyayatku
Longlongnganku tak kau usap



Teriaak, ku hentam jantungku
Lariii, ku hempas jasadku
Hanya itu yang bisa buat mu sadar?
Aku mati dalam hidupku..
Terbujur dalam tangis kau lalu
Tekadku ini lah usai ceritanya
Namun, kau suguhkan kata cinta buatku lupa luka
Aku kembali padamu..
Luka lagi kau gores lebih banyak..
Sampai kapankah???

Sabtu, 19 November 2011

YOYO engkau adalah hadiah terindah dari ALLAH untuk ku :*

Oh Yoyo engkau adalah hadiah terindah dari ALLAH untuk ku,
***aku tak ingin cepat-cepat mengutarakan perasaan ku kini padamu, tapi aku akan mengajakmu mengingat sebuah peristiwa indah, peristiwa tentang aku dan kau.***
Kau ingat?? Peristiwa itu?? Peristiwa yang terjadi 20 bulan yang lalu.. Peristiwa itu adalah awal pertemuan kita..

Ku sadari sepenuhnya, usaha keras yang tiada henti yang orangtuaku lakukan untuk mempertemukan aku denganmu, tak sedikit yang mereka korbankan untuk memperjuangkan pertemuan kita, mereka korbankan tenaga, waktu, bahkan materi.
*Kau tahu sebenarnya kau bukan yang ku harapkan!!!*
Engkau terlalu norak dan pasaran menurutku, aku ingin sosok yang lembut dan menyejukkan jika dipandang, tapi keberanian terpancar dari dirimu dan meyakinkanku kau bisa menjadi teman sejatiku. Satu hal yang menambah keyakinan di hati ini pada dirimu kau adalah pilihan Ibuku. Aku sadari bahwa Ibuku telah memberikan pilihan terbaiknya untuk ku Ibu ku telah percayakan engkau untuk menemani hari-hari ku, “terimakasih Ibu telah kau pilihkan ia dalam hidupku!”
*Kau tahu awalnya perasaanku saat itu?*
Setelah aku percaya akan keberanianmu, aku tersenyum menyambut kehadiranmu, aku inginkan lama bersamamu, bahkan selama-lamanya, bahkan aku berfikir hanya aku yang boleh bersamamu, tidak siapapun selain aku. Hanya ada aku untukmu.


***(kau tahu bagaimana perasaanku kini padamu?? aku tidak akan dengan cepat mengutarakan perasaan ku kini padamu)***
Bulan pertama setelah peristiwa indah itu, aku masih takut untuk menggandengmu ke hadapan halayak ramai, aku takut saat kita jalan berdua, mereka yang memakai seragam itu memberhentikan kita dan memisahkan kita. Ya, aku sadari kalaupun itu terjadi itu karena mereka tidak menemukan identitas yang pasti dari keberadaan dirimu bersamaku. Itu tidak membuatku putus asa, aku tetap mencari jalan tersembunyi hingga mereka tak bisa menemukan kita dan tidak memberhentikan perjalanan kita.
Setelah sebulan perjalanan aku dan kau bersama, semua semakin jelas. Aku tak ragu lagi untuk membawamu ke manapun yang aku mau, dan tak ada keraguan sedikitpun dari diri ini untuk melangkah bersamamu.
20 bulan sudah kita bersama, kau selalu berada di dekatku, selalu menemaniku ke mana pun yang aku mau. Kau selalu menuruti arah yang ku inginkan, tak pernah engkau keluhkan panjangnya jalan yang kau telusuri hanya untuk menemani langkah hidupku.
*Kau yang selalu menemaniku ke kampus..*
Yoyo, kau tak pernah menjadi penghalangku menggapai cita-citaku menjadi seorang sarjana Psikologi, kau selalu membantu meringankan letihnya kaki menuju pencapaian asa ku. Kau menjadi penghapus lelahku dalam menusuri jalan menggapai harapan itu, kau selalu menemani langkahku, kau selalu menemaniku dalam tiap hariku. Kau tak pernah pedulikan panas, hujan, banjir, kau selalu menopangku saat aku lelah berjalan menuju teras pencapaian ilmu ku. Kau tak pernah mengeluhkan “Ah” padaku, kau selalu berkata “Ya, icil akan ku tunggu kau menjemput ilmu mu!!”. Kau tahu setelah kau menghantarku ke teras ilmu, tak sedikitpun aku khawatirkan kelelahanmu, tak aku pikirkan kondisi mu, aku hanya focus dalam cita-citaku. Kau tak pernah berpaling walaupun aku melupakanmu. Sungguh engkaulah hadiah terindah ALLAH untuk ku J
*** belum, itu belum ungkapan hatiku, itu masih tentang jasamu mendukung studiku ***
20 bulan sudah kita bersama, kau tak pernah mengeluhkan kelelahan padaku, kau selalu setia padaku. Dengan sejuta aktivitasku di kampus dalam organisasi dakwahku, kau permudah langkahku untuk berjalan pada jalan ALLAH itu. Undangan syuro (rapat) yang ku dapat, tak satupun engkau halang aku memenuhi panggilan itu. Sering aku terlalu lama meninggalkanmu untuk menghadiri majelis wajibku (liqo), namun kau tak pernah meninggalkanku sedikitpun, kau tetap berdiri kokoh di tempat aku letakkan dirimu. Justru kau yang membuat langkah ku cepat menuju RahmatNya. Jika ada seruan turun ke jalan untuk memperjuangkan kebenaran, kau turut menemaniku walaupun mereka tak mendengarkanmu. Kau yang membuat kelelahan itu tidak begitu menjadi kelelahan, itu semua karena kehadiran dirimu, Sungguh engkaulah hadiah terindah ALLAH untuk ku J
*** tidak, terlalu cepat jika aku utarakan perasaaanku kini padamu, itu hanya bentuk syukurku atas kehadiranmu membantu langkahku menggapai RahmatNya***
Yoyo, Kau ingat tidak?? Karena kesibukanku dan kurangnya waktu ku untuk memperhatikanmu, kau sempat merajuk pada ku. Hingga suatu ketika, ketika aku ingin mengajakmu untuk pergi menemaniku ke suatu tempat kau menolaknya, kau bungkam dan tak pedulikan aku, hingga aku harus meminta bantuan ayahku untuk membujukmu, kau ingat?? Kau tak bisa begitu lama berdiam, kau kembali menemani ku.. Ternyata, belakangan baru ku sadari ternyata kau sakit, aku harus mengobati luka mu. Aku meminta bantuan dokter berbaju kotor itu untuk mengganti onderdil pada dirimu yang sudah tak bisa dipakai lagi. Kau dioperasi waktu itu, dan kedua mataku menyaksikan peristiwa itu, maafkan aku Yoyo jika kau harus menanggung semuanya karena selama ini kurangnya perhatianku padamu.

Aku sadar, tidak hanya itu kesalahanku, kau harus patah kaki ketika menemani saudara seiman dan setaqwa, maafkan ia Yoyo, aku percaya, ia hanya khilaf. Tetapi kini kau telah membaik, kakimu telah ku obati bukan??. Ada lagi, tubuhmu bagian belakang pecah ketika kau pergi menemani abangku berjalan menelusuri tengah kota, kau ingat itu?? Dan luka itu belum bisa ku obati karena keterbatasanku kini. Semoga secepatnya ku bisa membantumu pulih agar sinarmu tak pudar lagi J
4 bulan lagi genap sudah dua tahun kebersamaan kita, terucap syukur kepada Rabb yang telah menghadiahkan engkau untukku, ribuan terimakasih untuk orangtuaku yang telah memperjuangkan pertemuan kita, terkhusus Ibuku yang telah memilih Yoyo untukku. Rasa ini yang ku miliki padamu hanya sebatas bentuk syukurku pada apa yang telah aku ungkapkan di atas, semua hanya titipan dari Rabb ku, ALLAH ‘azza wa jalla..
“Sesungguhnya semua berasal dariNya dan akan kembali padaNya”
Kau Yoyo kau dititip ALLAH pada ku, kau kendaraan Bermotor Beroda dua yang ku miliki hadiah dari Ibuku, akan ku jaga engkau sebagai bentuk Syukurku pada Rabbku, sebagai bentuk terimakasih ku pada Ibuku..
Dear, BEAT Merahku (BM 2517 JP), Yoyo ku J
Hadiah terindah yang diberikan ALLAH untuk ku J


Catatan ini dibuat pada bulan Agustus 2011, kini kebersamaan kami sudah hampir 2 tahun :*

Senin, 14 November 2011

☆♥ Cinta dan Benci ♥☆

Aku mendekati cinta.. cinta dan cinta..
Cinta yang selalu buat ku tersenyum,
Cinta yang selalu buat ku tertawa,
Cinta yang selalu buat ku bahagia,
Cinta yang selalu buat ku suka,
Cinta yang selalu buat ku ceria,
Cinta yang selalu buat ku tenang.
Aku katakan padamu cinta “Aku Cinta Padamu Cinta”
Hmm,, Cinta.. sungguh Cinta telah merusuk ke sum-sumku..
Cinta membangun dalam makna Cinta, Cinta tlah membuatku lupa akan Benci.
Begitu tipisnya Cinta dan Benci membuatku saat Cinta lupa Benci dan saat Benci aku lupa pernah Cinta

Aku menjauhi Benci, Benci, dan Benci
Benci yang selalu buatku merengut
Benci yang selalu buatku menangis
Benci yang selalu buatku sedih
Benci yang selalu buatku duka
Benci yang selalu buatku murung
Benci yang selalu buatku gelisah
Aku katakana padamu Benci “Aku Benci padamu Benci”
Hmm.. Benci… sungguh Benci telah merasuk ke sum-sumku…
Benci membangun dalam makna Benci. Benci telah membuatku lupa akan Cinta.
Begitu tipisnya Cinta dan Benci membuatku saat Benci lupa Cinta dan saat Cinta aku lupa pernah Benci

Duhaii Cinta, wahai Benci.
“Makna Benci membuatku nerasakan nikmatnya saat Cinta, makna Cinta membuatku mengerti akan rasa Benci”


** goresan ini terinspirasi dari nasehat sahabat-sahabat ku : Vanny Fathia dan Prima Yulia, terimakasih atas nasehat yang menginspirasi cil.. I love you so much darling, I love you so much ayaank :) **

Minggu, 13 November 2011

Teduh kala deras hujan..


Dentingan jarum detik  terus bergerak tanpa henti
Pertanda waktu terus bergelayut tanpa jeda
Namun denduman itu belum juga terdengar
Ku tarik nafas panjang seraya memandang pada titik-titik air yang jatuh
Inilah Rahmat Tuhanku
Waktu dikala do’aku kan diijabah oleh Nya
Sungguh teduh ku rasa memandang deras hujan di bulan Ramadhan
Rahmat itu mengguyur kala limpahan Rahmat membanjiri tahun ku
Ku tadahkan kedua tangan seraya bermunajat
“Ya Rabb, izinkan aku bertemu dengan RamadhanMu selanjutnya, hingga aku benar-benar menyandang gelar Taqwa”
Hujan itu sungguh deras jatuh tetapi RamadhanNya seolah menahannya dan membuat hati ku teduh
Di kotak berukuran 8x8 meter ini aku hayati bait demi bait Kalamullah seraya menitikkan hujan kecil
Sendu kala hanya Allah yang memandang, sendu kala hanya Allah yang mendengar
Kala matahari dan bintang terus berbincang,  RahmatNya jatuh menyejukkan qalbu
Memberi  petanda Ia maha adil, sang Hakim yang tak pernah terkedip dari Keadilan
Tak pernah berpaling sekalipun sesekali ku lupakan
Jasad  ku menggigil namun Ia tak beku kan Hati ku
Bait-bait ucapanNya hangatkan kesejukan hujan
Membuka hati kala mata ingin tertutup lenyap
Entah kapan matahari dan bintang berhenti berbincang??
Akankah usai saat bintang bersinar..
Ataukah saatnya Matahari gagah memandang dunia...

*4 Ramadhan 1432 H/ 4 Agustus 2011