Tentang cinta yang buta
Tentang rindu yang keliru
Hingga radar yang menjelma menjadi puisi
Sayap-sayap palsu mampu menerbangkan
Jauh dari sabda si Gagah
Hilang kesadaran
Gila, jiwa tanpa Tuhan
Syurga dalam nafas angan
Bersemayam hingga merona
Ternyata membunuh CINTA
Rintikan darah menetes dari mata
Menguak luka lama
Hanya ada sesal
Malu dan kandas menerpa
Menepi dari bibir taqdir
Sayup dalam tangis tobat
Melodi sya’ir puisi
Lenyap dalam awan hitam
Pelangi ternyata hanya mimpi
Singgahnya hanya detik
Namun perihnya tak berujung
Luka…
Sesal tersisa..
Sesal luka..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar