Laman

jumlah Pengunjung

Sabtu, 05 April 2014

Konseling Eksistensial

Psikologi ekstensial dilandasi posisi filosofis yang meletakkan eksistensi sebagai pendahulun dari esensi manusia. Aspek terpenting dari manusia adalah keberadaannya dalam dunia eksistensial, dalam kebermaknaan yang diangkat dari konteks pengalaman langsung, dan tidak semata-mata berdasar kepada kondisi objektif. Pandangan dasar diletakkan pada posisi manusia sebagai penentu kebermaknaan dirinya. Manusia menciptakan dunia pengalamannya dan tak dapat dipisahkan dari pengalaman tersebut. Tugas utama bimbingan dan konseling adalah membantu konselee mengokohkan kembali keutuhan pengalamannya dan memfasilitasi konselee menemukan makna eksistensi dirinya. Di dalam pandangan ini, secara inheren terkandung adanya kebebasasn dan tanggung jawab manusia untuk memilih, mencari, dan menemukan makna dirinya sendiri. tujuan utama bimbingan dan konseling adalah membantu konselee mengalami pengalaman menantang bersama konselor untuk melakukan pilihan atas cara dan tanggung jawab sendiri dan memperluas hubungan dengan pengalamannya sendiri.

Kondisi yang menjadi syarat terjadinya perubahan perilaku ketika relasi bimbingan dan konseling berlangsung, sebagai perjumpaan antara konselor da konselee, ialah yang oleh Rogers disebut “The Necasasry and sufficien condition” yaitu:

1. Konselor menampilkan diri secara otentik, kongruen atau genuine

2. Konselor menampilkan sikap menghargai konselee secara positif dan tanpa syarat dan menunjukkan kehangatan dalam menerima konselee

3. Konselor menunjukkan cara bertindak yang akurat, pemahaman empatik terhadap kerangka rujukan dan pengalaman internal konselee

Berbagai research dilakukan dan masih harus terus dikembangkan untuk menguji fasilitas kondisi relasional ini di dalam proses konseling. Implikasi model ini terhadap praktek, bimbingan dan konseling ialah bahwa esensi bantuan konselor terhadap konselee terletak dalam relasi itu sendiri yang ditandai dengan cara konselor mengkomnunikasikan sikap dan pemahamannya terhadap konselee, yang terwujud dalam cara konselor mengkomunikasikan sikapnya dalam menerima dan memahami konselee, memahami dunia pribadi konselee melalui ungkapan empatik yang tepat, menyadari dunianya sendiri dan berbagi pengalaman dengan konselee dalam cara-cara yang terbuka dan kongruen, dan menghindarkan diri dari tindakan yang dibuat-buat atau basa-basi.

Fungsi dan Peran Konselor

a. Tugas Utama dari Seorang Konselor adalah berusaha memahami klien dalam dunia yang dimilkinya. Tugas konselor di antaranya adalah membantu klien agar menyadari keberadaaannya dalam dunia : “Ini adalah saat ketika pasien melihat dirinya sebagai orang yang terancam, yang hadir di dunia yang mengancam dan sebagai subjek yang memiliki dunia”. 

b. Peran konselor yaitu memperluas dan memperlebar lapangan visual, artinya konselor membuka cakrawala klien tentang dunianya.

Proses-proses Konseling

Proses konseling oleh para eksistensialis meliputi tiga tahap :

1. Tahap Pendahuluan, konselor memantu klien dalam mengidentifikasi dan mengklarifikasi asumsi mereka terhadap dunia. Klien diajak mendefinisikan cara pandangnya agar eksistensi mereka diterima. Konselor mengajak mereka bercermin pada eksistensi mereka dan meneliti peran mereka dalam hal pencitpaan masalah dalam kehidupan mereka.

2. Tahap Pertengahan, klien didorong agar bersemangat untuk lebih dalam meneliti sumber dan otoritas dari system mereka. Semangat ini akan memberikan klien pemahaman baru dan restrukturisasi nilai dan sikap mereka untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dan dianggap pantas.

3. Tahap Terakhir, berfokus pada untuk bisa melaksanakan apa yang telah mereka pelajari tentang diri mereka. Klien didorong untuk mengaplikasikan nilai barunya dengan jalan yang kongkrit. Klien biasanya akan menemukan kekuatan untuk menjalani eksistensi kehidupanya yang memiliki tujuan. Dalam perspektif eksistensial, teknik sendiri dipandang alat untuk membuat klien sadar akan pilihan mereka, serta bertanggungjawab atas penggunaaan kebebasan pribadinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar